Mendengar kata SUREALISME apa yang anda bayangkan ?sebuah hasil karya lukisan ? hasil karya koreografi ? apa hasil karya tulis ? semua itu sah-sah saja , karena surealisme itu sendiri adalah aliran dari seni yang menunjukan kebebasan kreatifitas sampai melampui batas logika.
Surealisme, adalah sebuah aliran seni dan kesusastraan yang menjelajahi
dan merayakan alam mimpi dan pikiran bawah sadar melalui penciptaan
karya visual, puisi, dan film.Surealisme, dalam banyak karakteristik, merupakan kelanjutan dari
gerakan seni pendahulunya yang dikenal sebagai Dada, yang didirikan di
tengah berkecamuknya Perang Dunia I (1914-1918). Terhentak oleh
kenyataan kehancuran besar-besaran dan melayangnya begitu banyak nyawa
yang diakibatkan perang, motivasi-motivasi para Dadais secara kuat
bersifat politis: untuk mengejek kebudayaan, pemikiran, teknologi,
bahkan seni. Mereka percaya bahwa keyakinan apapun akan kemampuan
kemanusiaan untuk mengembangkan diri melalui seni dan kebudayaan,
khususnya setelah penghancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya
akibat perang, adalah naif dan tidak realistis. Sebagai akibatnya, para
Dadais menciptakan karya menggunakan ketidaksengajaan, kemungkinan, dan
apapun yang menekankan pada irasionalitas kemanusiaan: contohnya,
menulis puisi-puisi dengan serpihan-serpihan cukilan dari koran yang
dipilih secara acak, berbicara dengan kata-kata tak masuk akal
keras-keras, dan mendaulat obyek sehari-hari sebagai karya seni. Program
surealis adalah pengembangan dari Dada, tapi menaruh lebih banyak
pandangan positif secara esensial pada pesan negatif Dada .
Para surealis secara hebat dipengaruhi oleh Sigmund Freud.
Itu tuh yang namanya sigmund Freud (lahir di Freiberg, 6 Mei 1856 – meninggal di London, 23 September 1939 pada umur 83 tahun) adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi. Mereka(para surealis) terutama sangat menerima pembedaannya
antara ego dan id-yaitu, antara naluri-naluri dan hasrat-hasrat utama
kita (id) dan corak perilaku kita yang lebih beradab dan rasional (ego).
Sejak tuntutan dan kebutuhan utama kita secara berkala berjalan
bersinggungan dengan pengharapan masyarakat, Freud menyimpulkan bahwa
kita menekan hasrat asli kita ke dalam bagian bawah sadar pikiran kita.
Untuk individu yang ingin menikmati kesehatan kejiwaan, ia rasa, mereka
harus membawa hasrat-hasrat itu ke pikiran sadar. Freud percaya bahwa –
mengesampingkan desakan tuntutan untuk menekan hasrat-hasrat – yang ada
di pikiran bawah sadar tetap menampilkan dirinya, terutama ketika
pikiran yang sadar melonggarkan cengkeramannya; dalam mimpi, mitos,
corak kelakuan ganjil, terpelesetnya lidah, ketidaksengajaan, dan seni.
Dalam pencarian untuk mendapatkan akses ke alam pikiran bawah sadar,
para surealis menciptakan bentuk dan teknik baru seni yang radikal.